Osama Sang Legendaris
Osama Sang Legendaris . Osama adalah seorang revolusioner sejati. Kalau saja ada pemerintah yang berupaya menyerahkannya kepada Amerika, niscaya semua Muslim akan bangkit dan menggulingkan kaki tangan AS ini.
Pemerintah Washington menobatkan Osama sebagai musuh nomor wahid yang paling ditakuti. Bagaimanakah seorang individu dapat mencapai status yang sedemikian potensial, hingga seseorang mungkin saja akan mengatakan bahwa hanya ada dua kekuatan di dunia sekarang ini --di satu pihak AS dan di pihak yang lain adalah Osama bin Laden.
Bin Laden lahir di Arab Saudi dengan kekayaan yang ditaksir sekitar 300 juta dolar AS. Pada saat jihad Afghanistan berkecamuk, Osama termasuk kaki tangan CIA yang disponsori dan dibesarkan bersama agen-agen lainnya. Namun, ketika jihad di Afghanistan usai, "bulan madu" Osama dan CIA pun pupus. Osama harus pulang ke negeri asalnya. Karena pandangan dunianya yang radikal, dia harus berhadapan dengan kemapanan, konvensi dan tradisi tanah airnya. Kondisi seperti ini yang membuat Bin Laden tidak dapat hidup nyaman di sana.
Osama merupakan seorang organisator brilian dengan latar belakang teknik dan ekonomi. Dia berhasil dengan gemilang menggalang kekuatan Islam lainnya dalam satu front dan memulai proyek dengan membangun jaringan perlawanan atas aliansi Salibis-Zionis (istilah yang sering disebutnya untuk AS-Yahudi-ed.).
Dia adalah anak dan seorang pengusaha konstruksi kondang dengan julukan "berkantong tebal dan bermulut besar", demikian komentar majalah Time, edisi 21 Desember 1998. Menurut majalah Time, para loyalis Osama adalah veteran Afghan yang bersatu dalam satu wadah yang dinamakan Al-Qaeda, sebuah organisasi yang dituduh telah melancarkan berbagai serangan melawan tentara AS di Somalia, Yaman, dan Arab Saudi. Kendati Osama sendiri membantah semua tuduhan ini .
Para pejabat intelijen AS membeberkan bahwa Osama juga telah memburu gudang senjata nuklir. Di dalam daftar belanjaanya ada senjata hulu ledak nuklir yang akan dibeli di pasaran gelap Rusia. Rencana ini akhirnya gagal karena senjata nuklir yang dicari ternyata tidak ada. Namun, upaya untuk memperoleh senjata alternatif tetap berjalan dengan mengupayakan pembelian uranium yang telah diperkaya dan komponen senjata lainnya di negara-negara bekas Uni Soviet. Dengan perkiraan bahwa dia dapat dipergunakan untuk merakit senjata yang mematikan. Namun, sayang, Osama tidak punya ahli fisika yang mumpuni sehingga dapat dikelabui. Uranium yang ditawarkan ternyata hanya bahan bakar reaktor kelas rendah yang tidak dapat dirakit untuk senjata. Ini yang membuat Osama harus mengubah sasarannya ke senjata kimia yang reatif lebih mudah untuk diproduksi. Karena itu, diyakini bahwa selama lima tahun tinggal di Sudan --dengan bantuan para petinggi Sudan-- dia telah melakukan uji coba senjata kimia urat saraf yang dapat dirakit dalam bom atau senjata artileri.
Osama sekarang mengurus yayasan kedermawanan Islam dan organisasi pendidikan dan markasnya yang cukup lengkap di Jalalabad, Afghanistan. Semua koneksi mancanegara dapat dia lakukan dengan mudah melalui komputer dan telepon satelit. Disamping kesibukannya, dia juga memberikan beberapa wawancara kepada media pemberitaan internasional seperti Time dan CNN. Bin Laden, menurut para diplomat di ibu kota Pakistan, Islamabad, selalu mempergunakan satelit, telepon dan faks. Untuk menghubungi kolega-koleganya di London, Peshawar, Jenewa, negara-negara Teluk, dan Sudan. Begitu juga dengan para penasihatnya yang punya akses secara mudah yang baik datang maupun pergi dari Afghanistan melalui pangkalau udara di Jalalabad dan Kandahar. Untuk aspek pertahanan markasnya di Loggar dan Nangarhar --wilayah pegunungan dekat perbatasan Pakistan-- Osama sangat memperhatikannya. Dia juga tetap memelihara rumahnya di Kandahar dan dua lagi di Jalalabad --termasuk rumah yang sering dia kunjungi yang diberi julukan Bintang Jihad. Dia juga membantu mengelola markas pelatihan militer Al-Bader di daerah pegunungan Khost, tempat mujahidin dan Aljazair, Mesir, Sudan, Pakistan, dan Kashmir belajar teknik-teknik komando, termasuk berlatih dengan peralatan ledak. Di samping itu, aspek spiritual mujahidin terus dijaga dengan muatan media seperti pengajian.
Bin Laden bersama para donatur Teluk lainnya telah menyediakan jutaan dolar AS untuk Taliban guna menaklukkan seluruh wilayah Afghanistan. Dia juga mendanai ratusan sekolah Islam, baik di Pakistan maupun Afghanistan. Di sini, doktrin-doktrin permusuhannya melawan AS dicekokkan. Para pendukung Osama mengatakan bahwa dia punya pasukan sekitar 300 komando dari Arab dan Sudan yang turut mendukung penyerangan Taliban ke pangkalan udara Bagram di utara Kabul.
Bagi Washington, Osama adalah monster yang siap mengancam setiap saat. Berbagai upaya dan strategi dikerahkan untuk membekuk jaringan Bin Laden, namun belum kunjung berhasil. AS juga gagal membuat terobosan membobol imperium finansialnya. Sanksi ekonomi AS tidak banyak berpengaruh terhadap aset-aset Osama karena kebanyakan investasinya memang tertanam di berbagai perusahaan Eropa atau Afrika yang tidak bertransaksi dalam dolar AS. Bahkan keluarga kerajaan tetap saja menggunakan jasa perusahaan Bin Laden dalam pembangunan beberapa istana baru kerajaan.
Pada akhir 1995, Presiden Bill Clinton telah mengeluarkan perintah yang sangat rahasia, yang disahkan oleh Komite Intelijen Kongres guna menugaskan CIA untuk menghancurkan jaringan teror Osama. Dengan kantor di kamar kecil tanpa jendela di pusat CIA Langley, 200 orang membuat pusat agen kontra-terorisme dan meresmikan pembentukan pasukan khusus penangkapan Osama. Para analis ditugasi untuk membaca semua kata Arab, baik yang tertulis ataupun lisan. Komputer yang canggih dengan program analisis yang saling berhubungan sibuk mencetak diagram-diagram jaringan teror Osama, yang melibatkan ribuan pejuang Muslim di lusinan negara di dunia dengan tingkat hubungan dengan Bin Laden yang bervariasi. Pada awal 1996, CIA merancang penangkapan Osama dan negara asing dan memboyongnya ke AS untuk diadili. Tetapi, Bin Laden berhasil menghindar dan jebakan AS di beberapa negara tersebut termasuk Qatar dan Kuwait.
Bin Laden yakin betul bahwa pemerintah Saudi adalah agen AS yang berusaha untuk mengabadikan perpecahan di Afghanistan. Tak heran kalau dia dituduh menggalang oposisi rakyat Saudi yang fundamentalis terhadap keluarga kerajaan. Saudi akhirnya mencabut kewarganegaraan yang menjadi haknya sejak lahir. Aset Osama dibekukan dan hubungannya dengan semua famili diputus. Tidak hanya itu sanksi-sanksi yang dibebankan kepada pembangkang ini. Osama mematahkan berbagai usaha pembunuhan terhadap dirinya ketika beberapa orang dikirim dari agen pemerintah Saudi. Salah satunya adalah Sadiq Ahmed yang berhasil diringkus oleh pemerintah Taliban dan mengaku bahwa Pangeran Salman bin Abdil Aziz, saudara Raja Fahd, telah menjanjikan kewarganegaraan dan satu juta riyal apabila dia dengan dua kolega lainnya-berhasil membunuh Osama.
Mengomentari serangan udara atas markasnya di Afghanistan, Osama mengatakan bahwa pemboman Amerika hanya membuktikan bahwa hukum rimba telah berlaku. Serangan dilancarkan tanpa harus menyelesaikan semua proses investigasi. Serangan brutal ini telah membunuh banyak orang sipil Muslim yang tidak berdosa di provinsi Khost. Sebelum ini terjadi, AS dan Inggris juga melancarkan serangan atas Irak. ini menegaskan bahwa mereka bertindak atas nama Israel dan Yahudi guna membuka jalan lebar-lebar bagi Israel untuk sekali lagi, memecah-belah Dunia Islam. Banyak serangan yang dilancarkan dan negara-negara Teluk --yang secara faktual telah kehilangan kedaulatannya. Sekarang orang kafir dapat berjalan dengan bebas di atas tanah tempat Rasulullah Saw dilahirkan. Bin Laden berkomentar bahwa penguasa sudah tidak berdaya dan akan menghadapi nasib seperti Syah Iran.
Dalam wawancaranya dengan Rahimullah Yusufzai yang dipublikasikan di Newsline (Januari 1999), Osama mengatakan bahwa target utamanya adalah orang-orang kafir, baru kemudian rezim di negara-negara Islam yang sudah menjadi boneka orang kafir. Menurut dia, musuh kami adalah Aliansi Salibis yang dikomando AS, Inggris, dan Israel.
Kemudian, pada Mei 1998, Bin Laden mengadakan konferensi pers untuk memproklamasikan berdirinya Front Islam untuk mengusir AS dan wilayah Teluk Persia.
Perihal senjata kimia dan bahan radioaktif yang dapat dirakit untuk persenjataan, menurut Osama, bahwa pengadaan senjata untuk mempertahankan Muslim adalah sebuah kewajiban agama. "Kalau saya benar-benar berhasil mendapatkan senjata, maka ini suatu kewajiban untuk menggunakannya dan saya sangat bersyukur kepada Allah Swt. bahwa kami sudah dapat melakukan hal itu," demikian kutipan kata-katanya.
Dalam penjaringan Osama, pemerintahan Nawaz kelihatannya terlalu banyak berpihak kepada pemerintah AS. Tahun lalu, rudal-rudal Cruise terbang bebas di atas wilayah Pakistan dan menghancurkan markas Osama di Afghanistan. Shabaz Sharif, saudara kandung Nawaz, ketika itu tengah berada di Deplu AS bersama Strobe Talbott. Begitu juga Wakil Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Relston, sedang berada di bandara Islamabad, kelihatannya hanya transit mengisi bahan bakar. Dapat dipastikan bahwa kunjungan ini merupakan indikasi langkah kerja sama agar operasi berjalan lancar. Dan, Jenderal Relston tidak mungkin mampir sebentar hanya untuk makan malam. Pada hari itu (20 Agustus 1998) sekitar 60 rudal Cruise telah ditembakkan ke Afghanistan. Serangan ini meleset dan sasaran, namun banyak menelan korban; sekitar dua lusin yang tewas dan banyak lagi yang terluka. Arus protes pun muncul di berbagai belahan Dunia Muslim atas serangan provokatif ini. Keterlibatan Pakistan dalam operasi serangan ini sangat dikecam.
Serangan rudal ini sungguh merupakan perbuatan terorisme yang tidak dapat dibela dengan alasan apa pun. Serangan tanpa peringatan dan tanpa provokasi ini telah menelan banyak korban sehingga sebutan apa lagi yang dapat kita berikan atas tindakan barbarisme ini? Teroris tidak dapat diselesaikan dengan pembalasan yang sama, terorisme dengan terorisme. Apalagi kalau itu sangat berkaitan dengan kedaulatan dan harga diri suatu negara merdeka. Tidak ada orang yang dapat menghalau terorisme dengan terorisme. Seorang alim ulama yang berhasil menemui Osama mengatakan. "Dia itu seorang revolusioner sejati. Kalau ada pemerintahan yang mencoba untuk menyerahkannya ke Amerika, semua Muslim sejati akan bangkit dan menggulingkannya." Ini peringatan bagi pemerintahan Nawaz (sekarang Jenderal Musharraf) yang harus bersiap-siap dan berhati-hati.
Serangan rudal ini sungguh merupakan perbuatan terorisme yang tidak dapat dibela dengan alasan apa pun. Serangan tanpa peringatan dan tanpa provokasi ini telah menelan banyak korban sehingga sebutan apa lagi yang dapat kita berikan atas tindakan barbarisme ini? Teroris tidak dapat diselesaikan dengan pembalasan yang sama, terorisme dengan terorisme. Apalagi kalau itu sangat berkaitan dengan kedaulatan dan harga diri suatu negara merdeka. Tidak ada orang yang dapat menghalau terorisme dengan terorisme. Seorang alim ulama yang berhasil menemui Osama mengatakan. "Dia itu seorang revolusioner sejati. Kalau ada pemerintahan yang mencoba untuk menyerahkannya ke Amerika, semua Muslim sejati akan bangkit dan menggulingkannya." Ini peringatan bagi pemerintahan Nawaz (sekarang Jenderal Musharraf) yang harus bersiap-siap dan berhati-hati.
Penulis : Iqbal Haidari
Dikutip dari : Buku OSAMA bin LADEN MELAWAN AMERIKA. Halaman : 121-126
Editor : Ahmad Dumyathi Bashori. Penerbit : Mizan. Bandung. 2001.
Dikutip dari : Buku OSAMA bin LADEN MELAWAN AMERIKA. Halaman : 121-126
Editor : Ahmad Dumyathi Bashori. Penerbit : Mizan. Bandung. 2001.