Penilaian Pembelajaran Membaca di SD
Penilaian Pembelajaran Membaca di SD . Kemampuan membaca siswa banyak dipengaruhi oleh pengalamannya membaca dan kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek kebahasaan. Jika siswa diberi topik yang sudah dikenalnya, mereka akan lebih mudah dapat memahami isi bacaan. Hal ini berarti guru harus memperhatikan kedua faktor itu ketika menyusun alat penilaian yang digunakannya.
Aspek penting dalam penilaian membaca adalah pemahaman isi bacaan. Adapun alat ukur yang paling tepat digunakan berbentuk tes. Ada dua jenis tes yang digunakan untuk menguji kemampuan membaca siswa SD, yaitu tes pemahaman kalimat dan tes pemahaman wacana. Tes membaca dimaksudkan untuk mengukur kemampuan testi dalam memahami suatu bacaan.
a. Macam-Macam Tes Kemampuan Membaca
Beberapa jenis tes yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan membaca dapat dikemukakan sebagai berikut.
1) Tes cloze
Secara keseluruhan tes cloze dapat dimanfaatkan untuk : penilaian tingkat keterbacaan dan tingkat kesulitan teks, penilaian kemampuan membaca pemahaman, penelaahan kendala-kendala yang ada dalam teks, penilaian kelancaran berbahasa, dan penilaian efektivitas pengajaran.
2) Teknik meringkas
Untuk mengukur kemampuan pemahaman (baik lisan mapun tulisan).
3) Tes Meringkas
Untuk mengukur kemamuan pemahaman testi yang bersifat global, sebab tes ini banyak melibatkan schemata dalam sebuah teks. Tes ini menuntut testi untuk dapat memahami secara rinci dan mengungkapkan kembali pemahamannya secara ringkas.
4) Tes subjektif
Meruapakn tes yang banyak digunakan dalam mengukur kemampuan membaca. Tes subjektif yang dimaksud adalah tes jawabannya berupa uraian, dan penyekorannya dilakukan dengan mempertimbangkan benar salahnya uraian yang diberikan testi. Ciri penanda tes subjektif, antara lain: (1) jumlah soal yang disusun tidak terlalu banyak, (2) hasil yang diperoleh kurang mewadahi karena jangakauan bahannya tidak terlalu luas, (3) banyak dipengaruhi oleh banyak faktot antara lain: bahasa yang digunakan oleh testi, kerapihan tulisan, dipengaruhi emosi pemeriksa.
5) Tes objektif
Adalah tes yang cara pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif yang dilakukan dengan cara mencocokkan kunci jawaban dengan hasil pekerjaan testi. Tes ini terdiri atas butir-butir tes yang dapat dijawab dengan sepatah atau beberapa patah kata atau memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Tes objektif memungkinkan testi untuk menjawab banyak pertanyaan dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga bahan atau materi yang diajukan dapat menjangkau sebagian besar bahan yang akan diujikan. Tes objektif dapat dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu: penyempurnaan, benar salah, penjodohan, dan pilihan ganda.
b. Taksonomi dalam Tes Membaca
Ada dua jenis taksonomi yang dapat digunakan dalam tes membaca, yaitu taksonomi Bloom dan taksonomi Barret (Resmini, 2006 : 170-173) adalah sebagai berikut.
1. Taksonomi Bloom
Bloom membedakan adanya 3 ranah (domain), yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif dibedakan menjadi 6 tingkatan, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Taksonomi Barret
Barret membedakan adanya 5 kelompok intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu:
a. Pemahaman literal, yakni kemampuan mengenal sesuatu atau fakta atau mengingat kembali sesuatu atau fakta. Contoh : Kapan Pangeran Diponegoro lahir?
b. Penataan kembali (reorganization), yakni kemampuan menganalisis, mensintesis, menata ide-ide dan informasi yang diungkapkan dalam bacaan. Contoh : Mengapa Sutomo menetapkan untuk masuk ke sekolah kedokteran?
c. Pemahaman inferensial, yakni kemampuan untuk menggunakan idea tau informasi yang secara eksplisit tertuang dalam bacaan beserta dengan intuisi dan pengalaman pribadi yang dimilikinya sebagai dasar untuk memecahkan persoalan. Contoh : Apa yang dimaksud dengan cakrawala luas?
d. Pemahaman evaluatif, yakni kemampuan untuk memastikan dan menilai kualitas, ketelitian, kebergunaan atau kebermanfaatan ide yang terdapat dalam wacana. Contoh : Berikan penilaian kamu tentang bacaan di atas !
e. Apresiasi, yakni kemampuan untuk menerapkan kepekaan emosional dan estetika yang dimilikinya dalam merespon bentuk, gaya, struktur, serta teknik pemaparan ide dalam bacaan. Contoh : Bagaimanakah tindakan kamu seandainya kamu menjadi Sutomo?
Berikut ini contoh 10 soal pilihan ganda yang menggunakan Taksonomi Barret. Soal nomor 1 dan 2 tes literal, nomor 3 dan 4 reorganization, 5 dan 6 inferensial, 7 dan 8 evaluatif, dan 9 dan 10 tes apresiasi. (Wacana terdapat pada halaman 173-174, Resmini, Novi, dkk. (2006 ). Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press).
Petunjuk : Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang kamu anggap paling betul !
1. Dokter Sutomo dilahirkan pada tanggal �
a. 1 April 1938 b. 20 Mei 1908 c. 30 Juli 1888 d. 2 Juli 1889
2. Di mana Dokter Sutomo dilahirkan ? �
a. Ngempeh Nganjuk Jawa Timur c. Sragen Jawa Tengah
b. Solo Jawa Tengah d. Pacitan Jawa Tengah
3. Raden Soewardji mendambakan Dr. Sutomo agar menjadi �
a. Dokter b. Pangrepahpraja c. Raja d. Tentara
4. Sutomo adalah seorang �
a. Pahlawan b. Politikus c. Dokter d. Raja
5. Cakrawala luas dalam bacaan di atas artinya adalah �
a. Wilayah yang luas c. Wawasan yang luas
b. Cakrawalanya luas d. Harapannya luas
6. Sutomo merupakan anak �..dari Raden Soewardji.
a. Bungsu b. Sulung c. Kedua d. ketiga
7. Organisasi yang didirikan Sutomo bersama teman-temannya adalah �
a. Budi Utomo b. Jong Java c. Pemuda d. SI
8. Pasien Dr. Sutomo tidak pernah dikenakan tarif, karena Dr. Sutomo seorang�
a. Kaya b. Dermawan c. Relawan d. Senang
9. Sumbangan dari para pasien Dr. Sutomo diperuntukkan untuk membiayai organisasi �
a. Jong Java b. Jong Selebes c. SI d. Budi Utomo
10.Tema bacaan di atas yang paling sesuai adalah�
a. Dr. sutomo seorang pahlawan c. Dr. Sutomo seorang pejuang
b. Dr. Sutomo seorang dermawan d. Dr. Sutomo seorang Pangrehpraja
Semoga bermanfaat bagi orang lain. Salam�