Penilaian Pembelajaran Membaca di SD

Penilaian Pembelajaran Membaca di SD . Kemampuan membaca siswa banyak dipengaruhi oleh pengalamannya membaca dan kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspek kebahasaan. Jika siswa diberi topik yang sudah dikenalnya, mereka akan lebih mudah dapat memahami isi bacaan. Hal ini berarti guru harus memperhatikan kedua faktor itu ketika menyusun alat penilaian yang digunakannya.
Aspek penting dalam penilaian membaca adalah pemahaman isi bacaan. Adapun alat ukur yang paling tepat digunakan berbentuk tes. Ada dua jenis tes yang digunakan untuk menguji kemampuan membaca siswa SD, yaitu tes pemahaman kalimat dan tes pemahaman wacana. Tes membaca dimaksudkan untuk mengukur kemampuan testi dalam memahami suatu bacaan.
a. Macam-Macam Tes Kemampuan Membaca
Beberapa jenis tes yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan membaca dapat dikemukakan sebagai berikut.
1) Tes cloze
Secara keseluruhan tes cloze dapat dimanfaatkan untuk : penilaian tingkat keterbacaan dan tingkat kesulitan teks, penilaian kemampuan membaca pemahaman, penelaahan kendala-kendala yang ada dalam teks, penilaian kelancaran berbahasa, dan penilaian efektivitas pengajaran.
2) Teknik meringkas
Untuk mengukur kemampuan pemahaman (baik lisan mapun tulisan).
3) Tes Meringkas
Untuk mengukur kemamuan pemahaman testi yang bersifat global, sebab tes ini banyak melibatkan schemata dalam sebuah teks. Tes ini menuntut testi untuk dapat memahami secara rinci dan mengungkapkan kembali pemahamannya secara ringkas.
4) Tes subjektif
Meruapakn tes yang banyak digunakan dalam mengukur kemampuan membaca. Tes subjektif yang dimaksud adalah tes jawabannya berupa uraian, dan penyekorannya dilakukan dengan mempertimbangkan benar salahnya uraian yang diberikan testi. Ciri penanda tes subjektif, antara lain: (1) jumlah soal yang disusun tidak terlalu banyak, (2) hasil yang diperoleh kurang mewadahi karena jangakauan bahannya tidak terlalu luas, (3) banyak dipengaruhi oleh banyak faktot antara lain: bahasa yang digunakan oleh testi, kerapihan tulisan, dipengaruhi emosi pemeriksa.
5) Tes objektif
Adalah tes yang cara pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif yang dilakukan dengan cara mencocokkan kunci jawaban dengan hasil pekerjaan testi. Tes ini terdiri atas butir-butir tes yang dapat dijawab dengan sepatah atau beberapa patah kata atau memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Tes objektif  memungkinkan testi untuk menjawab banyak pertanyaan dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga bahan atau materi yang diajukan dapat menjangkau sebagian besar bahan yang akan diujikan. Tes objektif dapat dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu: penyempurnaan, benar salah, penjodohan, dan pilihan ganda.
b. Taksonomi dalam Tes Membaca
Ada dua jenis taksonomi yang dapat digunakan dalam tes membaca, yaitu taksonomi Bloom dan taksonomi Barret (Resmini, 2006 : 170-173) adalah sebagai berikut.
1. Taksonomi Bloom
Bloom membedakan adanya 3 ranah (domain), yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif dibedakan menjadi 6 tingkatan, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 
2. Taksonomi Barret
Barret membedakan adanya 5 kelompok intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu:
a. Pemahaman literal, yakni kemampuan mengenal sesuatu atau fakta atau mengingat kembali sesuatu atau fakta. Contoh : Kapan Pangeran Diponegoro lahir?
b. Penataan kembali (reorganization), yakni kemampuan menganalisis, mensintesis, menata ide-ide dan informasi yang diungkapkan dalam bacaan. Contoh : Mengapa Sutomo menetapkan untuk masuk ke sekolah kedokteran?
c. Pemahaman inferensial, yakni kemampuan untuk menggunakan idea tau informasi yang secara eksplisit tertuang dalam bacaan beserta dengan intuisi dan pengalaman pribadi yang dimilikinya sebagai dasar untuk memecahkan persoalan. Contoh : Apa yang dimaksud dengan cakrawala luas?
d. Pemahaman evaluatif, yakni kemampuan untuk memastikan dan menilai kualitas, ketelitian, kebergunaan atau kebermanfaatan ide yang terdapat dalam wacana. Contoh : Berikan penilaian kamu tentang bacaan di atas !
e. Apresiasi, yakni kemampuan untuk menerapkan kepekaan emosional dan estetika yang dimilikinya dalam merespon bentuk, gaya, struktur, serta teknik pemaparan ide dalam bacaan. Contoh : Bagaimanakah tindakan kamu seandainya kamu menjadi Sutomo?
Berikut ini contoh 10 soal pilihan ganda yang menggunakan Taksonomi Barret. Soal nomor 1 dan 2 tes literal, nomor 3 dan 4 reorganization, 5 dan 6 inferensial, 7 dan 8 evaluatif, dan 9 dan 10 tes apresiasi. (Wacana terdapat pada halaman 173-174, Resmini, Novi, dkk. (2006 ). Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung:  UPI Press).
Petunjuk : Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang kamu anggap paling betul !
1.   Dokter Sutomo dilahirkan pada tanggal �
a. 1 April 1938        b. 20 Mei 1908            c. 30 Juli 1888             d. 2 Juli 1889
2.   Di mana Dokter Sutomo dilahirkan ? �
a.  Ngempeh Nganjuk Jawa Timur              c. Sragen Jawa Tengah
b.    Solo Jawa Tengah                                  d. Pacitan Jawa Tengah
3.   Raden Soewardji mendambakan Dr. Sutomo agar menjadi �
a.  Dokter      b. Pangrepahpraja         c. Raja          d. Tentara
4.   Sutomo adalah seorang �
a.  Pahlawan            b. Politikus      c. Dokter         d. Raja
5.   Cakrawala luas dalam bacaan di atas artinya adalah �
a.  Wilayah yang luas          c. Wawasan yang luas
b. Cakrawalanya luas          d. Harapannya luas
6.   Sutomo merupakan anak �..dari Raden Soewardji.
a.  Bungsu               b. Sulung         c. Kedua          d. ketiga
7.   Organisasi yang didirikan Sutomo bersama teman-temannya adalah �
a.  Budi Utomo       b. Jong Java                 c. Pemuda       d. SI
8.   Pasien Dr. Sutomo tidak pernah dikenakan tarif, karena Dr. Sutomo seorang�
a.  Kaya       b. Dermawan               c. Relawan      d. Senang
9.   Sumbangan dari para pasien Dr. Sutomo diperuntukkan untuk membiayai organisasi �
a.  Jong Java            b. Jong Selebes            c. SI                 d. Budi Utomo
10.Tema bacaan di atas yang paling sesuai adalah�
a. Dr. sutomo seorang pahlawan                c. Dr. Sutomo seorang pejuang
b. Dr. Sutomo seorang dermawan              d. Dr. Sutomo seorang Pangrehpraja
Semoga bermanfaat bagi orang lain. Salam�

Manfaat Sehat Bercinta Bagi Tubuh dan Pikiran, Terbukti Secara Sains

Manfaat Sehat Bercinta Bagi Tubuh dan Pikiran, Terbukti Secara Sains. Bercinta tak hanya bisa jadi momen yang menyenangkan bagi Anda dan pasangan, sebab para ilmuwan telah membuktikan secara sains bahwa selama proses bercinta, tubuh memproduksi hormon dan perubahan biologis lainnya yang dapat berpengaruh positif terhadap tubuh. 

Berikut 7 manfaat sehat bercinta bagi tubuh, seperti dilansir Your Tango, Minggu (29/9/2013).
1. Mengurangi Efek Nyeri Kronis
Ketika Anda mengalami sakit kepala, bercinta bisa menjadi penyembuh alami bagi Anda. Stimulasi klitoris dan dinding vagina memicu pelepasan endorfin, kortikosteroid, dan penghilang rasa sakit alami lainnya. Sehingga Anda akan merasa sakit kepala dan nyeri otot semakin berkurang selama berhubungan intim.
Menurut Barry Komisaruk, PhD, profesor psikologi di Rutgers University dan penulis The Science of Orgasm, manfaat ini bahkan bisa dirasakan sebelum Anda orgasme dan bertahan selama dua hari.
2. Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Selama sedang bergairah dan orgasme, tingkat hormon kebahagiaan akan meningkat. Dua di antaranya, oksitosin dan DHEA, juga dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang berhubungan intim lebih dari sekali dalam sebulan memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker payudara, dibandingkan mereka yang kurang aktif secara seksual.
Para peneliti dari Yunani juga menemukan bahwa pria yang memiliki setidaknya tujuh orgasme dalam sebulan memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk terkena kanker payudara.
3. Melatih Jantung
Ahli jantung mengungkapkan bahwa bercinta setara dengan aktivitas olahraga ringan sampai sedang, seperti jalan cepat, dalam intensitas meningkatkan kesehatan jantung.
Dalam latihan atau olahraga apapun, semakin kuat Anda maka semakin banyak manfaat yang didapat oleh jantung Anda. Bercinta terutama dalam posisi di atas akan membuat jantung Anda lebih terlatih karena biasanya membutuhkan usaha yang lebih banyak. Tak hanya itu, pada puncak orgasme, detak jantung Anda dapat lebih aktif seperti saat Anda sedang berjalan cepat atau jogging.
4. Melindungi Prostat
Pada tahun 2003, penelitian di Australia menemukan bahwa mereka yang rata-rata setidaknya melakukan empat ejakulasi dalam seminggu, sepertiga kali lebih rendah untuk terkena kanker prostat daripada mereka yang melakukannya lebih sedikit.
"Efeknya seperti ketika Anda rajin menguras pipa, maka pipa tersebut akan mengalami lebih sedikit penyumbatan," kata Irwin Goldstein, MD, kepala pengobatan seksual di Alvarado Hospital.
5. Meredakan Stres
Sebuah studi pada tahun 2005 menemukan bahwa pria dan wanita yang melakukan hubungan intim dua minggu sebelum hari yang mereka anggap menegangkan, seperti hari presentasi atau sidang, membuat mereka merasa lebih mudah saat menjalani hari tersebut.
Selama melakukan presentasi, tekanan darah sistolik mereka naik dan kemudian turun kembali ke tingkat normal lebih cepat daripada mereka yang tidak melakukannya.
6. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Penelitian dari Wilkes University menunjukkan bahwa responden yang berhubungan intim sekali atau dua kali seminggu memiliki tingkat antibodi pelawan infeksi 30 persen lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak melakukannya.
Sementara pada tahun 2004, ilmuwan Jerman mengungkapkan hasil tes darah yang menunjukkan bahwa gairah dan orgasme pada pria meningkatkan kadar sel darah putih untuk melawan patogen tertentu. Efeknya sebanding dengan kegiatan penghilang stres lainnya, seperti olahraga dan mendengarkan musik, yang juga meningkatkan sekresi protein tertentu untuk bertahan dari infeksi.
7. Mengurangi Nyeri pada Vagina
Para ilmuwan di New Jersey menemukan bahwa wanita menopause yang berhubungan intim lebih dari 10 kali dalam setahun mengalami lebih sedikit atrofi vagina daripada mereka yang kurang sering bercinta.
Menurut Sandra Leiblum, PhD, terapis seks di New Jersey yang membantu melakukan penelitian, ini merupakan pertanda jaringan yang sehat. Sebab gairah dapat membawa darah ke vagina, memberikan nutrisi dan oksigen. Rutin melakukan hubungan intim akan membantu mencegah jaringan di area tersebut menipis dan kurang elastis seiring pertambahan usia, sehingga momen bercinta dapat tetap nyaman dan menyenangkan.
Sumber :  health.detik.com/

Plot dan Alur Cerita

Plot dan Alur Cerita . Plot dan alur cerita merupakan bagian dari unsur-unsur novel. Plot dan alur cerita merupakan dua unsur tak terpisahkan, tetapi keduanya harus dibedakan. Menurut Sumardjo dan Saini (1997: 48), plot itu ibarat gunung es, sebagian besar darinya tak pernah tampak. Apa yang disebut plot dalam cerita memang sulit dicari. Ia tersembunyi di balik jalannya suatu cerita. Namun jalan cerita bukanlah plot. Jalan cerita hanyalah manifestasi, bentuk wadah, bentuk jasmaniah dari plot cerita. Contohnya, Raja mati disebut jalan cerita karena hanya mengandung berita, tidak mengandung plot. Tetapi Raja mati karena sakit hati adalah plot karena tiba-tiba menjadi hiduplah imajinasi kita. Dengan demikian, intisari plot adalah konflik.
Orang memang sering mengacaukan pengertian alur dan plot. Jalan cerita ada karena adanya kejadian, kejadian muncul karena ada sebabnya atau ada alasannya. Plot adalah penggerak jalan cerita dan merupakan rohaniah dari suatu kejadian. Kalau kejadian itu berkembang, itu bisa disebut cerita. Suatu kejadian berkembang kalau ada yang menyebabkan perkembangannya, hal ini adalah konflik.
Mengenai jalan cerita menurut Aristoteles dan Staton (dalam Miftahudin, 1990: 54) inti pengertiannya terletak pada cause-efect, yang secara umum diterjemahkan sebagai �sebab akibat yang logis dari suatu kejadian�. Alur ini bermacam-macam, yakni :
  1. Alur lurus (alur datar). Biasanya menceritakan rangkaian secara kronologis. Alur ini menggambarkan jalinan cerita dari awal, dilanjutkan pada kejadian berikutnya, dan diakhiri dengan penyelesaian. 
  2. Alur sorot balik (flashback). Alur ini tidak mengemukakan rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis, tetapi menggambarkan jalinan cerita dari bagian akhir kemudian bergerak kembali ke persoalan awal. 
  3. Alur gabungan atau campuran. Dalam hal ini, pengarang tidak hanya memakai satu jenis alur, tapi kadang-kadang menggabungkan dua jenis alur secara bersamaan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan alur adalah rangkaian peristiwa dalam karya sastra yang dijalin dan direka dengan saksama melalui hubungan sebab-akibat utnuk mencapai efek tertentu.
Sebuah cerita akan berhasil jika didukung oleh peristiwa-peristiwa yang disusun secara wajar dan sebab akibat yang logis. Karena kwajaran dan kelogisannya, sebuah cerita akan menjadi hidup dan akan diterima oleh akal dalam batas-batas kesastraan.
Menurut Tarigan (1984: 126), �setiap fiksi harus bergerak dari suatu permulaan melalui suatu pertengahan menuju suatu akhir�. Dengan kata lain, dari suatu eksposisi melalui komplikasi menuju resolusi. Intisari plot memang konflik. Namun suatu konflik dalam novel tidak bisa tiba-tiba dipaparkan begitu saja, tetapi harus memiliki dasar. Karena itu, plot sering dikupas menjadi elemen-elemen seperti berikut:
a) Exposition (pengenalan). Pengenalan yang dimaksud adalah pengenalan para tokoh, pembukaan hubungan-hubungan, penataan adegan, penciptaan suasana, dan penyajian sudut pandang.
b) Conflication (timbulnya konflik). Di sini mulai muncul peristiwa yang menimbulkan beberapa masalah, pertentangan, kesukaran, atau perubahan.
c) Rising action (konflik memuncak). Pada tahap ini mulai meningkat perhatian kegembiraan, kehebohan, atau keterlibatan pada saat bertambahnya kesukaraan atau kendala.
d) Turning plot (klimaks). Tahap ini adalah titik emosi, perhatian yang paling besar serta mendebarkan apakah masalah yang dihadapi bisa terselesaikan atau tidak.
e) Ending (pemecahan masalah)
Pada tahap pemecahan masalah peristiwa-peristiwa dijelaskan, bagaimana caranya para tokoh itu dipengaruhi, dan apa yang terjadi pada diri mereka masing-masing.
Unsur-unsur plot yang berpusat pada konflik. Dengan adanya plot seperti di atas, pembaca dibawa ke dalam suatu keadaan yang menegangkan, timbul suatu suspense dalam cerita. Dan suspense inilah yang menarik pembaca untuk terus mengikuti cerita.
Dikutip dari : Terampil Mengarang. Heri Jauhari, 2013: 159-160. Bandung: Nuansa Cendekia.
Mungkin Anda tertarik : Karangan Ilmiah Populer

Karangan Ilmiah Populer

Karangan Ilmiah Populer . Karangan ilmiah adalah karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat menyampaikan ilmu pengetahuan. Karangan ilmiah di atas disebut karangan ilmiah baku karena menggunakan bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang distandarisasikan sebagai acuan aturan tata tulis ilmiah. Adapun karangan ilmiah popular adalah karangan yang disusun secara sistematis bersifat menyampaikan ilmu pengetahuan dengan menggunakan bahasa popular. Kedua jenis karangan ini intinya dibedakan oleh bahasa yang digunakan dan cara penyajiannya.
Masalahnya sekarang apa dan bagaimana bahasa popular itu? Bahasa popular adalah bahasa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sedangkan bahasa baku, yang biasa disebut bahasa resmi, biasa digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau pada acara-acara formal dan kenegaraan. Dari segi pemerolehannya, bahasa popular diperoleh dari masyarakat, sedangkan bahasa baku diperoleh dari dunia akademik.
Bahasa popular bersifat sederhana dan santai sehingga mudah dipahami. Memahami pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa popular tidak perlu konsentrasi tinggi, sedangkan bahasa baku dengan istilah teknisnya sebagai cirri karya ilmiah harus menggunakan konsentrasi tinggi yang terkadang membuat orang malas membacanya.
Karangan ilmiah popular memiliki cirri, yakni bahasa dan penyajiannya sederhana. Pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca dikemas dalam bahasa sesederhana mungkin agar mudah dipahami. Ciri bahasa yang sederhana dapat dilihat dari pilihan kata, pembentukan kalimat, tidak menggunakan istilah teknis, dan tidak menggunakan bahasa asing. Istilah teknis adalah istilah-istilah baku dalam disiplin ilmu tertentu. Semua disiplin ilmu mempunyai istilah teknis masing-masing yang tidak bisa digunakan pada disiplin ilmu lain meskipun maknanya sama.
Inti karangan ilmiah harus menyampaikan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, kita mempunyai ilmu pengetahuan cara budi daya ikan lele dumbo. Pengetahuan itu kemudian kita beritahukan kepada orang lain. Selanjutnya ditulis secara sistematis dengan bahasa sehari-hari, maka jadilah karangan ilmiah populer. Di sini penulis menyampaikan ilmu pengetahuan cara budi daya lele dumbo kepada pembacanya.
Contoh lain, kita mempunyai keahlian membuat kue dan ingin mengajarkannya kepada orang lain. Kita tulis bahan-bahannya, cara membuat adonan, cara mencetak, cara memanggang, dan cara menyajikannya secara berurutan kemudian dimuat di suatu majalah, jadilah sebuah karya ilmiah populer. Karya ilmiah populer paling sederhana bisa dilihat di majalah-majalah dinding baik di sekolah maupun di rumah sakit. Di rumah sakit biasa ada tulisan-tulisan cara merawat bayi, cara mengatasi demam berdarah, cara mengatasi muntaber, dan lain-lain. Artikel-artikel tersebut termasuk karya ilmiah populer meskipun ditulis dengan bahasa sederhana dan ringkas, tetapi pada dasarnya ditujukan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.
Dikutip dari : Buku Terampil Mengarang. Karya Heri Jauhari, 2013 : 123-124
Semoga bermanfaat.

Desain Pembelajaran

Desain Pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi.
Sebagai suatu disiplin, desain pembelajaran secara historis dan tradisional berakar pada psikologi kognitif dan perilaku. Namun istilah ini sering dihubungkan dengan istilah yang berbeda dalam bidang lain, misalnya dengan istilah desain grafis. Walaupun desain grafis (dari perspektif kognitif) dapat memainkan peran penting dalam desain pembelajaran, namun keduanya adalah konsep yang terpisah.
Sumber : wikipedia

MEMBANGUN PEMILIH YANG CERDAS PADA PILKADES MEKAR BARU

Saat ini warga Desa Mekar Baru Kecamatan Petir Serang Banten belum merasakan suasana menjelang pemilihan kepala desa (Pilkades tahun 2013) yang katanya sebagai �pesta demokrasi memilih pemimpin desa�. Hal itu tampak dari belum adanya baliho gambar para calon (atau yang mencalonkan diri) untuk ingin dipilih dalam arena pemilihan yang akan datang. Baliho dengan gambar diri para calon dengan beraneka gaya penampilan dan jargon yang menyertainya belum terpampang di sepanjang jalan utama atau di tempat-tempat strategis di berbagai sudut kampung dan jalan. Baru fenomena lainnya saja yang muncul adalah mulai gencar-gencarnya kunjungan para calon ke berbagai arena pertemuan dengan berbagai nama dan sebutan seperti silaturahmi, pengajian, ta,jiah dan sebagainya yang diselenggarakan di berbagai tempat seperti di mushala, masjid, tempat umum, dan sebagainya.
Suasana hiruk-pikuknya para calon belum nampak ini dikarenakan pembentukan Panitia Pilkades pun baru dibentuk pada hari Jum�at tanggal 27 September 2013 oleh BPD, dengan ketua terpilih Bapak Usup.
Tradisi yang akan terjadi setelah terbentuknya aturan Panitia ini biasanya baliho dengan gambar diri para calon dengan beraneka gaya penampilan dan jargon yang menyertainya terpampang di sepanjang jalan utama atau di tempat-tempat strategis di berbagai sudut kampung dan jalan, yang ditempel saling berdampingan atau bahkan saling menindih.
Menghadapi situasi seperti itu, dibutuhkan para pemilih yang cerdas agar dapat membuat pilihan secara tepat dan bermakna.
Pemilihan Kepala Desa merupakan wujud perilaku �memilih� atau �election� sebagai wujud hak-hak seluruh warga desa untuk mendapatkan pemimpinnya demi kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Secara ideal �memilih dengan cerdas�, dilandasi oleh ketepatan membuat keputusan pilihan secara sadar berdasarkan tujuan, informasi, dan timbangan nilai tertentu.
Pada masa kini masih sulit untuk mendapatkan pemilih cerdas yang ideal, karena masih terdapat sejumlah �ranjau� yang menghambat jalannya pemilihan yang demokratis, yang berupa:
(1) Politik uang,
(2) Intervensi tim-tim sukses,
(3) Perilaku terorisme dan premanisme,
(4) Kebodohan dan kemiskinan; dan
(5) Apa yang oleh Mahatma Gandhi (1925) disebut �seven social sins� atau tujuh penyakit sosial yang meliputi:
(1) politik tanpa prinsip,
(2) sejahtera tanpa kerja,
(3) kesenangan tanpa hati nurani,
(4) pengetahuan tanpa watak,
(5) perniagaan tanpa moralitas,
(6) ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, dan
(7) ibadah tanpa pengorbanan.
Kendala lainnya adalah terletak pada pihak yang akan dipilih. Mereka tampil mendadak atau instan dengan berbagai cara dan bentuk yang oleh Elly Malihah (PR, 25 Februari 2012) gejala itu disebut �NARSISIS� atau mencintai diri sendiri dan meminta untuk dipilih. Sementara yang tidak mendadak pun, mereka yang mengulang mencalonkan diri lagi adalah lebih narsis lebih memaksakan diri untuk dipilih padahal pada pemilihan 5 tahun yang lalu tidak terpilih.

 
Mengenakan batik : Soparosi Tobing
Sebenarnya memang ada keuntungannya bagi calon-calon di luar incumbent ( Soparosi Tobing ) dari sisi moral yang terdeskriditkan oleh yang bersangkutan sendiri. Pasalnya, Soparosi Tobing, selama 5 tahun memimpin dirasakan oleh warga desa tidak ada jejaknya alias tidak ada perubahan apa pun malahan dianggap lebih buruk dari sebelumnya. Yang lebih parahnya lagi adalah incumbent dianggap melukai hati pendukung-pendukungnya yang nota bene mereka adalah tokoh-tokoh agama. Mereka merasa terjebak dengan potensi yang ada pada diri incumbent yang religius, santun, santri, dan berkepribadian kalem.Karena di balik itu ternyata dia tak lama setelah menjabat menjadi Kepala Desa bergaul dengan kalangan yang suka minum minuman keras, nyawer di hiburan dangdut, dan main perempuan, yang pada akhirnya menyeret dirinya sendiri pernah tergelincir di dalamnya. Rupanya, kelemahan inilah yang dijadikan kesempatan bagi calon yang lain untuk mendeskriditkannya di depan warga calon pemilih. Sebagai pemilih yang netral, dengan postingan ini saya juga bukan bermaksud ikut mendeskriditkannya. Semuanya terserah pemilih. Dan yang terbaik adalah memilih dari 5 calon itu dengan hati nurani, bukan karena unsur lain.
Salam

Kamus Online Bahasa Vicky Prasetya

Kamus Online Bahasa Vicky Prasetya . Di Indonesia, yang namanya memanfaatkan kesuksesan/kepopuleran orang lain itu biasa demi meraup keuntungan baik materil maupun kepuasan perasaan semata. Bahkan yang lebih menguntungkan adalah memanfaatkan kebodohan dan kelemahan orang atau pihak lain. Maksudnya apa siih..! Tidak usah dijelaskanlah, ya, dengan contoh-contoh ini kita semua pasti paham. Ingat Mbah Marijan (popular), Manohara (popular), Sule (popular), Luna Maya (popular), dan lain-lain.
Kemudian kebodohan dan kelemahan juga pasti lebih menguntungkan untuk dimanfaatkan. Bahkan peristiwa musibah dan keramaian. Semuanya dijadikan kesempatan dan peluang. Hidup memang saling membutuhkan. Contohnya : Guide di tempat-tempat wisata, Lembaga Bimbingan UN, Penjualan kisi-kisi dan soal UN oleh Penerbit, berjualan di lokasi musibah atau keramaian, dan lain-lain.
Kini, belum lama ini, Indonesia diramaikan dengan peristiwa Vicky Prasetyo mantan tunangan Saskia Gotik. Si Vicky telah menciptakan bahasa yang membingungkan orang yang mendengarnya ketika wawancara di televisi. Bahasanya tidak aneh, artinya kosa kata yang digunakan Vicky tersebut bukan mutlak ciptaannya. Yang anehnya adalah penempatan pemakaiannya yang tidak pas. Sehingga hal itu ramai menjadi cerita anekdot, di mana-mana orang bikin youtube ala Vicky.
Nah, kali ini sampai-sampai uniqpost.com membuat kamus online yang menerjemahkan bahasa Vicky ke bahasa Indonesia. Tapi tentu fiturnya terbatas, karena kamus ini hanya menerjemahkan kata-kata yang keluar dari mulut Vicky ketika wawancara saja. Tapi dasar fenomenal, situs kamus ini saat ini rank-nya sudah peringkat 982 di Indonesia.
Berikut ini kutipan bahasa Vicky waktu itu :
Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi, karena basically aku suka senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya? Kita belajar, apa ya, harmonisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan. Dengan adanya hubungan ini, bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident. Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik, dan aku sangat bangga.
Heheh.... Itulah, bahasa Vicky yang mungkin karena jenius, jadinya bingung untuk dimengerti. Tapi jangan bingung sekarang ada kamus online khusus menerjemahkan bahasa Vicky ke bahasa Indonesia. Silahkan paragraph di atas dikopi paste untuk diterjemahkan menggunakan kamus ini. Atau bisa juga hanya memilih word to word untuk dimasukan ke dalam kotak bagian atas bergambar Vicky. Yooo�mari ke sana, KLIK KAMUS VICKY.
Terima kasih semoga ada manfaat hiburannya.
Upps�.sebentar�.coba perhatikan nanti ya, nama kamus ini KAMUSISASI VICKY. Kata ini maksudnya sama dengan kata jadian misalnya, sosialisasi. Tapi kok, seperti ada yang tersinggung tuh, siapa? Saskia Gotik ! Sebab kata itu sepertinya bermaksud �KAMU SISA SI VICKY�.
Wallahu�alam.